Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anies Revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI, Sejarawan: Itu Arsitektur Arogan

Jumat, 30 September 2022 – 19:18 WIB
Anies Revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI, Sejarawan: Itu Arsitektur Arogan - JPNN.COM
Kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur Anies Baswedan menyetop revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.

Revitalisasi ini diminta disetop lantaran menghalangi pandangan ke Monumen Selamat Datang yang merupakan warisan Presiden pertama RI Soekarno dan Gubernur DKI Henk Ngantung.

Menurut dia, posisi halte Transjakarta hasil revitalisasi lebih tinggi dan seolah lebih mewah dari situs sejarah Monumen Selamat Datang.

“Sudah saya bilang harus mencari konsep arsitektur ruang yang lebih respect terhadap kawasan sejarah. Arsitektural yang ditawarkan oleh Transjakarta itu arsitektural arogan,” ujar JJ Rizal saat dihubungi, Kamis (29/9) malam.

Alumnus Universitas Indonesia ini menyebutkan revitalisasi halte Transjakarta tersebut tidak menghargai kawasan yang dianggap sebagai penanda perubahan Jakarta dari kota kolonial menjadi kota nasional.

“Kami mengerti bahwa halte Transjakarta itu kawasan yang punya nilai ekonomi tinggi, dimanfaatkan sama banyak orang untuk urusan komersialisasi. Nah, seharusnya BUMD seperti Transjakarta itu tidak ikut-ikutan,” tuturnya.

Dia menyarankan agar desain pembangunan termasuk halte lebih menghormati kawasan sejarah. Halte Transjakarta Bundaran HI sebaiknya dibuat lebih rendah dibandingkan Monumen Selamat Datang.

“Sarannya adalah desain arsitektural ruangnya dicari yang jauh lebih respect terhadap kawasan sejarah, bukan malah mau mengambil untung dan berlomba-lomba dengan Bung Karno sebagai arsitek yang kerja sama dengan Abel Sorensen,” tambah JJ Rizal.

Pak Anies harus tahu, menurut sejarawan, posisi halte Transjakarta Bundaran HI tak menghormati kawasan sejarah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close