Anjuran LaNyalla Mattalitti untuk Pemuda Pancasila Jambi
"Rakyat benar-benar memiliki tolok ukur dan saluran di dalam mekanisme ketatanegaraan kita," tutur LaNyalla.
Menurut LaNyalla, hal ini penting untuk disampaikan, lantaran sejak reformasi bangsa ini telah melakukan amendemen konstitusi sebanyak empat tahap pada 1999-2002.
LaNyalla bilang amendemen tersebut tak lagi mencerminkan Pancasila dalam dalam isi Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar hasil amandemen itu.
"Akibatnya, Indonesia terasa makin gagap menghadapi tantangan dunia masa depan yang makin kompleks dan tidak pasti. Hal itu terjadi karena lemahnya kedaulatan negara dan lemahnya kekuatan ekonomi negara dalam menyiapkan ketahanan di sektor-sektor strategis," katanya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu melanjutkan, saat ini negara-negara di dunia mulai menyiapkan reposisi untuk menyongsong masa depan, berdasarkan keunggulan masing- masing negara berbasis keunggulan kompetitif atau komparatif yang mereka miliki.
Senada dengan LaNyalla, anggota DPD RI asal Jambi, M Syukur menegaskan pentingnya bangsa ini kembali kepada nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Menurutnya, Pancasila dan tiga pilar lainnya, yakni UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan landasan gerak bangsa ini yang sudah final alias tak boleh diganggu-gugat.
"Namun, berdasarkan temuan baru-baru ini, sebanyak 5,2 persen kelompok ingin mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi lain. Mereka menilai bahwa masih memungkinkan jika Indonesia menggunakan ideologi lain, selain Pancasila," tutur Syukur.