Antisipasi Ancaman Bencana di Selatan Jawa, Kemensos Bentuk KSB dan Tingkatkan Kesiagaan
jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Sosial (Kemensos) terus meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana gempa hingga tsunami di zona megathrust selatan Pulau Jawa sebagaimana disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Antisipasi itu dilakukan dengan membekali masyarakat di kawasan tersebut, serta mendirikan dan memperkuat Kampung Siaga Bencana (KSB). Kemensos juga akan menggandeng Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk pelatihan penanganan bencana tersebut.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan sudah dua kali melakukan video conference dengan kepada dinas sosial yang daerahnya rawan bencana.
"Termasuk dengan kepala daerah di kawasan selatan Jawa Timur. Aku sudah perintahkan stafku untuk terus membantu pemda di selatan Jawa, dari Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Malang Selatan, Lumajang, sampai Banyuwangi,” kata Mensos Risma -panggilan Tri Rismaharini di Surabaya (5/6).
Kesiagaan Kemensos tidak lepas dari sinyalemen yang disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar kajian dan mitigasi gempabumi dan tsunami di Jawa Timur (Jatim), akhir Mei lalu.
Dia mengatakan, berdasarkan penelitian dan pemodelan BMKG, wilayah selatan Jatim menyimpan potensi bencana gempa dan tsunami yang cukup besar. Tetapi belum ada alat yang memprediksi secara tepat kapan bencana tersebut akan terjadi.
Mengantisipasi hal itu, langkah terbaru Kemensos adalah dengan membentuk dua KSB di Kabupaten Lumajang di Lapangan Desa Bulurejo, Tempursari, Lumajang (22/5).
Potensi bencana tsunami di Lumajang sangat besar karena berada di jalur pantai selatan, dan erupsi gunung berapi dari Gunung Semeru.