Antisipasi Kebakaran Semak, Warga Sydney Diminta Bersiap Hadapi Kabut Asap
Dinas Kebakaran Pedesaan Australia telah memeringatkan penduduk di seluruh wilayah Sydney, New South Wales (NSW) dan daerah di sekitarnya untuk bersiap menghadapi kondisi berasap dan berkabut menyusul wilayah mereka diperkirakan memasuki musim kebakaran semak lebih awal.
Pada hari Senin (14/8/2017), warga Sydney terbangun dalam cuaca berselimut kabut setelah angin dari barat daya sepanjang malam meniupkan asap dari hasil pembakaran lahan yang dilakukan untuk mengurangi resiko kebakaran yang lebih besar ke seluruh kota tersebut.
Pembakaran lahan itu dilakukan di dataran tinggi bagian selatan dan Central Coast pada hari Minggu (13/8/2017).
"Kota Sydney jauh tertinggal dalam program pembakaran," kata Wakil Komisaris Dinas Kebakaran Pedesaan (RFS), Rob Rogers.
"Awal tahun ini kota Sydney sering mengalami cuaca basah sehingga kami berusaha mengejar ketinggalan tersebut dan menyelesaikannya sebelum musim panas.”
"Hanya satu peristiwa kebakaran semak saja itu bisa berarti ada satu properti yang terbakar atau tidak terbakar sehingga upaya ini sangat penting."
Sebagian besar asap pada hari Senin (14/8/2017) bertiup dari pembakaran lahan untuk mengurangi risiko kebakaran semak di Wollondilly, barat daya Sydney.
Rob Rogers mengatakan, asap dari langkah antisipasi ini seharusnya sudah bersih karena terangkat oleh angin yang bertiup.
Menurut Kantor Lingkungan Hidup dan Warisan, kualitas udara untuk wilayah metropolitan Kota Sydney diperkirakan akan buruk, dan jarak pandang berada di peringkat rendah di bagian timur Sydney, barat laut dan barat daya.
Menteri Utama NSW, Gladys Berejiklian, mengatakan bahwa asap itu merupakan efek samping yang tidak menguntungkan dari pekerjaan yang amat penting.
"Kami sekarang memasuki musim dingin yang lebih hangat, musim dingin yang lebih ringan dari biasanya," katanya.
Dinas Kebakaran Pedesaan Australia telah memeringatkan penduduk di seluruh wilayah Sydney, New South Wales (NSW) dan daerah di sekitarnya untuk bersiap menghadapi kondisi berasap dan berkabut menyusul wilayah mereka diperkirakan memasu
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
- ABC Indonesia
Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
Jumat, 03 Mei 2024 – 23:14 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
Kamis, 02 Mei 2024 – 23:56 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
Rabu, 01 Mei 2024 – 23:55 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
Selasa, 30 April 2024 – 23:59 WIB
- Bulutangkis
Link Live Streaming Final Uber Cup 2024 China Vs Indonesia, Ada Kejutan Besar di Susunan Pemain
Minggu, 05 Mei 2024 – 08:12 WIB - Humaniora
Honorer Tendik Tercecer Minta Ikut Seleksi PPPK 2024, Pakai Data Dapodik
Minggu, 05 Mei 2024 – 10:48 WIB - Bulutangkis
Final Uber Cup 2024: China Terlalu Tangguh buat Indonesia
Minggu, 05 Mei 2024 – 11:32 WIB - Sport
BTN Panggil Elkan Baggot, Amunisi Baru Timnas U23 Indonesia Melawan Guinea
Minggu, 05 Mei 2024 – 07:55 WIB - Bulutangkis
Terakhir Kali Indonesia ke Final Uber Cup saat Komang Ayu Berusia 5 Tahun
Minggu, 05 Mei 2024 – 07:52 WIB