Antri Zakat Berujung Tragedi
21 Tewas Karena Kesulitan BernafasSelasa, 16 September 2008 – 11:36 WIB
Keluarga Syaikhon sebenarnya sudah mengantisipasi membludaknya massa. Gapura depan Gang Pepaya sejak pagi itu sudah ditutupi dengan gedhek (anyaman bambu). Saat hari makin siang, lama jumlah massa yang datang semakin bertambah. Musala Al Raudatul Jannah di tengah-tengah gang menjadi pusat konsentrasi massa. Di musala itulah semua massa yang berdatangan akan menerima santunan zakat sebesar Rp 30 ribu.
Sekitar pukul 08.00, Syaikhon dan putranya, Vivin, 30, dan Faruq, 28 terlihat sibuk menata pembagian zakat. Keduanya menata pagar untuk jalan akses penerima zakat di dalam musala. Beberapa saat kemudian, terlihat istri Syaikhon, Ny Hanifa, 50. Ia berjalan memakai tongkat sambil dituntun beberapa keluarganya menuju musala.