Anwar Ibrahim Perdana Menteri ke-10 Malaysia, Bagaimana Pandangannya soal Islam?
“Dalam waktu yang bersamaan, pemerintah Anwar juga dituntut untuk menunjukkan komitmennya terhadap upaya membersihkan Malaysia dari rusuah atau korupsi. Akan kah kasus mega korupsi yang melibatkan mantan perdana Menteri Nadjib dan istrinya, misalnya, menjadi perhatian sementara kemenangan Anwar ditopang oleh partai yang pernah dipimpin Nadjib?,” kata Sudarnoto.
Ini sekaligus juga menunjukkan adanya penerimaan publik untuk menegakkan hukum secara adil, apalagi Anwar sendiri pernah mengalami langsung ketidakadilan pemerintah Barisan Nasional.
Tentu saja, Anwar juga harus mampu menunjukkan bahwa pemerintahan yang dia pimpin kali ini haruslah pemerintahan yang bersih dan bebas dari nepotisme, kolusi, korupsi dan tidak represif serta benar-benar menjunjung tinggi HAM, tidak seperti pemerintah-pemerintah sebelumnya.
“Secara pragmatis, Anwar menurut hemat saya akan membangun dan memperkokoh konsolidasi nasional sehingga pemerintahannya stabil kokoh tak tergoyahkan. Koalisinya harus rekat jangan sampai retak dan ambruk. Ini menjadi prioritas Anwar. Jika tidak, maka besar kemungkinan akan dimanfaatkan oleh Pakatan Nasional untuk semakin memperlemah kekuatan Anwar,” kata dia.
Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al Sultan Abdullah telah menyetujui untuk mengangkat Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10.
Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Datuk Seri Ahmad Fadil Syamsuddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan setelah menyempurnakan pandangan melalui pertemuan dengan raja-raja Melayu, Yang di-Pertuan Agong menyetujui untuk mengangkat Anwar Ibrahim selaku anggota Parlemen Tambun sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10.
"Hal itu sesuai dengan kewenangan Yang di-Pertuan Agong yang diatur dalam Pasal 40 (2) (a) dan Pasal (43) (a) Konstitusi Federal," kata Ahmad Fadil. (ant/dil/jpnn)