Apakah Caleg Perempuan Hanya Sekedar Untuk Penuhi Kuota Perempuan di DPR RI?
"Berat karena mereka tidak pernah dapat itu sebelumnya. Caleg baru datang, ngomong satu jam, mungkin mereka bingung 'ini apaan?'," ujar pendiri Yayasan Parinama Astha, yang juga pernah jadi aktivis penentang praktik perdagangan manusia.
Tapi saya enggak bisa ngobrol soal isu perdagangan manusia … karena mereka kurang paham."
"Saya bicara kondisi Indonesia sudah separah apa sih? Saya berbicara tentang bagaimana kita sudah mulai kehabisan batubara, minyak, gas.
Menurutnya kurangnya perempuan di DPR disebabkan karena alasan ekonomi, politik, dan budaya patriarkal.
"Kalau kita bicara budaya patriarkal, banyak perempuan yang tidak mapan secara ekonomi untuk mereka maju [menjadi caleg] tanpa bantuan dari suami," ujar Sara sambil juga mengatakan pentingnya mendapat restu dari suami.
Kualitas lebih penting dari gender
Pengalamannya sebagai profesional di sektor swasta yang banyak berhadapan dengan pemerintah membuat Dini Santi Purwono memutuskan beralih menjadi politisi.
"Saat itu saya sering frustasi, kenapa ini begini? Kenapa mereka (pejabat publik) banyak tidak tahunya?," tutur Dini kepada ABC.