Apakah Obat yang Sering Disebutkkan di Grup Whatsapp Benar-benar Bisa Menyembuhkan COVID-19?
"Virus masuk dan secara tidak langsung menurunkan sistem kekebalan kita, utamanya pada populasi rentan," kata dr Decsa.
"Jadi dokter akan mempertimbangkan apakah ada infeksi sekunder atau tidak. Jika ada, baru dilakukan pemberian antibiotik.
Jangan lupa, virus berbeda dengan bakteri dan antibiotik tidak akan mencegah masuknya virus ke dalam tubuh.
"Antibiotik bekerja jika ada bakteri masuk, sehingga ada yang dibunuh, yang diperlambat produksinya. Jadi bukan sebagai pencegahan [COVID-19]," ujarnya.
"Antibiotik murni sebagai terapi."
Apa bahayar dari mengobati diri sendiri?
Dr Decsa mencoba menjawab pertanyaan ini dengan sebuah analogi.
Misalnya, lambung si A tidak cocok makan makanan pedas, tapi lambung si B cocok banget makanan pedas.
Dalam analogi ini, makanan sama halnya dengan obat.