Apanya Darurat, Bos? Kita Masih Bisa Minum Teh
Dia menambahkan, masalah ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi Dewan Pers untuk melakukan diskusi dengan media-media agar meningkatkan profesionalisme. Sebab, banyak media yang mengambil informasi dari media sosial tanpa melakukan verifikasi.
“Sehingga hoax itu mendapat pembenaran di media mainstream. Jangan menganggap remeh persoalan hoax. Kebebasan berekspresi juga harus ada aturannya. Tidak bisa seenaknya. Komunikasi di dunia riil ada aturan apalagi dunia maya,” katanya.
Sementara praktisi komunikasi informatika dan kriptografi, Pratama Persadha mengatakan, pemerintah tidak bisa disalahkan soal hoax. Pemerintah punya keterbatasan untuk mengatasi informasi hoax yang menyebar sangat masif di media sosial. “Menurut saya, masyarakat harus berperan aktif untuk membasmi hoax,” ujarnya dalam acara diskusi yang sama. (boy/jpnn)