Aprindo Beber Kunci Utama Agar Industri Ritel Tetap Bertahan
"Kalau dipilah lagi, khusus yang hipermarket dan supermarket ternyata mengalami minus 6,8 persen. Memang mereka ada ekspansi. Namun, faktanya toko yang jumlahnya tutup itu lebih banyak daripada yang dibuka," tegasnya.
Menurut Ibnu, penyebab hal tersebut bermacam-macam. Mulai ada yang memang performance-nya negatif sehingga harus ditutup.
Ada juga yang menutup gerainya sementara karena sedang memikirkan strategi yang pas untuk memenangi pasar.
"Namun, mayoritas mereka menutup tokonya karena ingin mengubah konsep, seperti ingin mengecilkan space. Dari yang awalnya lima ribu meter persegi diperkecil jadi dua ribu meter persegi agar lebih fleksibel dan efisien," tuturnya. (sb/cin/jay/nur/jpr/jpnn)