APTI Optimistis Penjualan Tembakau Lebih Baik
Untuk Jatim, lanjut Soeseno, hasil yang bisa diambil sekitar 40 persen dari total lahan 60 ribu hektare yang ditanami, karena sebagian besar terkena musim kemarau basah.
Apalagi, biaya penanaman atau produksi tembakau, baik untuk bibit, pupuk, dan upah pekerja yang lebih tinggi dan besar bila dibandingkan dengan tanaman lain sehingga modalnya pun harus tinggi.
“Kita harus mengejar ketertinggalan dengan negara lain seperti Vietnam yang mampu memproduksi 2 ton per hektare, serta India dan Tiongkok yang rata-rata 2,5 ton,” kata dia.
Saat ini produktivitas perkebunan tembakau lndonesia masih 0,7 ton per hektare, sedangkan produktivitas negara lain di atas satu ton per hektar. (han/hen)