Ardian Syaf: Yahudi Disinggung, Ya Tidak Ada Ampun
Bapak satu anak tersebut mengaku tidak mempunyai niat apa-apa ketika menggambar angka 212 di dinding atas sebuah bangunan dan QS 5:51 di jersey Colossus.
Dia murni ingin mengabadikan momen aksi yang baru diikuti. Dia pun sudah menjelaskan itu kepada Marvel.
’’Tapi, Marvel kan punya Disney. Begitu Yahudi disinggung, ya tidak ada ampun,’’ ungkapnya.
Aan pun menyatakan tidak anti-Yahudi atau anti-Kristen. Kalau memang anti, kata Aan, dia pasti tidak akan bekerja di publisher luar negeri.
Faktanya, penggemar Wolverine tersebut sudah 10 tahun bekerja di publisher komik AS. Tepatnya, sejak 2007, dia mulai bekerja di sebuah penerbit kecil.
Dua tahun kemudian dia pindah ke Marvel. Hanya sebentar di sana, Aan meloncat ke DC Comics. Pertengahan 2016, dia balik kucing ke Marvel.
Menanggapi keluhan rekan-rekan sejawat yang khawatir kontraknya diputus juga, Aan menyatakan bahwa perusahaan sebesar Marvel tidak akan sembarangan memecat komikus.
Jika komikus tidak berbuat kesalahan seperti dia, tentu kontraknya tidak akan diputus. ’’Kesalahan saya kan karena memasukkan unsur yang menyinggung keyakinan,’’ ucapnya. (na/c20)