Arief Poyuono Kesal Sama Kangmas Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo membuat keputusan mengejutkan. Orang nomor satu di Indonesia itu kembali menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Kenaikan itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan kenaikan ini membuat rakyat sebel sama Jokowi.
“Waduh-waduh, siapa lagi ini yang ngajarin mau ngancurin Jokowi dengan minta Jokowi mengeluarkan perpres itu. Ampun-ampun biyung. Makin sebel aja rakyat sama dia, sudah susah karena Covid-19 sekarang malah mau diperas,” kata Arief, Rabu (13/5).
Arief mengatakan keadaan ekonomi keluarga kelas menengah dan bawah saja sudah ambruk akibat banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk yang bekerja di sektor formal. Selain itu, kata Arief, sudah banyak UKM yang tutup karena pengusahanya yang tidak mampu membayar angsuran bank alias macet lima bulan.
“Ini kok malah BPJS Kesehatan iurannya dinaikkan. Sungguh tidak melihat realitas keadaan ekonomi dan sosialnya masyarakat,” ungkap Arief.
Dia menyesalkan di tengah hampir jutaan masyarakat kehilangan pekerjaan di sektor formal maupun informal, pabrik pada tutup alias bangkrut, pengemudi online tidak sanggup bayar iuran, BPJS Kesehatan malah dinaikkan.
Arief menjelaskan yang kerja di sektor swasta saja masih belum jelas nasibnya. Menurutnya, ada yang di-PHK, dirumahkan tanpa gaji, dirumahkan dengan gaji 50 persen, masuk kerja tetapi gaji hanya 50 persen karena produksi dan penjualan perusahaannya menurun drastis tinggal 20 persen sampai 30 persen.
“Lah bagaimana ya, ini kok bikin perpres kok nyakitin masyarakat kecil dan menengah sih Kangmas Joko Widodo. Mbok kalau sudah normal perpres baru diteken,” sesal Arief.