Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Arief Yahya Optimistis Pariwisata Bisa Jadi Core Business Indonesia

Senin, 12 September 2016 – 00:22 WIB
Arief Yahya Optimistis Pariwisata Bisa Jadi Core Business Indonesia - JPNN.COM
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: dokumen JPNN.Com

Sedangkan devisa dari industri minyak gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit justru tumbuh negatif.  “Ini penting: biaya marketing yang diperlukan hanya dua persen dari proyeksi devisa yang dihasilkan,” katanya.

Soal tenaga kerja yang paling rumit dihadapi oleh negeri ini, pariwisata juga mampu menyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau sebesar 8,4 persen secara nasional dan menempati urutan ke-4 dari seluruh sektor industri. Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata tumbuh 30 persen dalam waktu 5 tahun. “Itu pertumbuhan yang sangat signifikan,” ujarnya.

Pariwisata, sambungnya, menjadi pencipta lapangan kerja termurah karena bisa meng-create job opportunity hanya dengan USD 5.000/satu pekerjaaan. “Coba bandingkan dengan rata-rata industri lainnya yang sudah sebesar USD 100.000/satu pekerjaan,” jelasnya.

Karenanya Arief menegaskan bahwa pariwisata merupakan sektor yang paling seksi untuk dijadikan core business pemerintah. “Saat ini ada lima yang menjadi prioritas nasional, yakni infrastruktur, pangan, energi, maritim dan oariwisata,” kata Menpar Arief Yahya.

Ia juga sering menjelaskan soal TTI  atau trade, tourism, investment. Dia ingin mengubah singkatan itu dari tourism untuk mendorong perdagangan yang berujung investasi.

“Kalau sudah terbangun tourism-nya, bisa dengan mudah trading dan mencari investor yang hendak bergabung membangun destinasi dan atraksi buatan,” ungkap Arief.(adv/jpnn)

JAKARTA – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tanpa diketahui banyak pihak telah memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo terkait

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA