Armenia Curiga Erdogan Ingin Meniru Genosida Era Kesultanan Turki Usmani
jpnn.com, YEREVAN - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan curiga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hendak mengulangi genosida yang pernah terjadi pada era Kesultanan Usmani (Ottoman).
Hal itu disampaikannya menanggapi laporan keterlibatan langsung militer Turki dalam serangan pasukan Azerbaijan di sekitar Nagorno-Karabakh.
"Situasinya jauh lebih serius (daripada bentrokan sebelumnya pada 2016). Akan lebih tepat untuk membandingkannya dengan apa yang terjadi pada 1915, ketika lebih dari 1,5 juta orang Armenia dibantai selama genosida pertama pada abad ke-20," kata Pashinyan kepada Le Figaro dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis (1/10) malam.
"Negara Turki, yang terus menyangkal masa lalu, sekali lagi menempuh jalur genosida,"
Pemerintah Turki selama ini hanya mengakui bahwa banyak etnis Armenia tewas di tangan pasukan Ottoman selama Perang Dunia I. Namun, Ankara menyangkal adanya upaya pembersihan etnis alias genosida terhadap kelompok minoritas tersebut.
Pashinyan, mengatakan Turki telah mengirim ribuan tentara bayaran Suriah ke wilayah tersebut dan perwira militer Turki terlibat langsung dalam memimpin serangan Azeri.
"Dunia harus menyadari apa yang terjadi di sini," katanya.
"Keinginan Turki adalah untuk memperkuat peran dan pengaruhnya di Kaukasus Selatan. Ini mengejar impian untuk membangun sebuah kerajaan meniru Kesultanan dan sedang memulai jalan yang dapat membakar kawasan itu."