Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Aryanthi Baramuli, Delapan Tahun Bertahan dari Kanker di Komunitas Penderita Kanker

Ikut Poco-Poco, Mual karena Kemoterapi pun Hilang

Minggu, 03 April 2011 – 08:08 WIB
Aryanthi Baramuli, Delapan Tahun Bertahan dari Kanker di Komunitas Penderita Kanker - JPNN.COM
 

"Saya ingat karena ayah biasanya tidak pernah bolos ke istana untuk upacara bendera. Tapi, saat itu dia menemani saya di Singapura," ungkap ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Utara sejak 2003 sampai sekarang itu.

 

Selesai menjalani operasi, dokter menemukan bahwa kanker Aryanthi telah menyebar ke bawah ketiak. Operasi lanjutan harus langsung dilakukan keesokannya. Saat menjalani operasi kedua tersebut, Aryanthi tidak lagi didampingi sang ayah dan keluarga. Rombongan Baramuli telanjur berangkat ke Australia untuk menghadiri wisuda salah seorang anggota keluarga yang tak lain adalah keponakan Baramuli.

"Seusai operasi hari pertama, saya bilang sama ayah, saya nggak apa-apa. Pergi sajalah ke Australia. Waktu itu ada seorang sahabat yang menjaga saya. Eh, ternyata harus operasi lagi," kenangnya lantas terkekeh.

 

Setelah operasi, Aryanthi harus menjalani delapan kali kemoterapi. Setiap kemoterapi, dia "mencicipi"tiga suntikan. Efek kemoterapi itu, kepala Aryanthi sempat plontos alias botak habis. "Sempat mengangkat jari saja nggak bisa. Sariawan di mulut mungkin ada sejuta. Nggak tahu berapa saking banyaknya," ujarnya.

Ketika divonis dokter terkena kanker payudara grade tiga, Aryanthi Baramuli Putri shock. Dia pun berobat. Setelah merasa sembuh, perempuan 46 tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News