AS Nyaris Perang Total dengan Iran, Untung Donald Trump Galau
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump galau. The New York Times melaporkan bahwa dia memberikan perintah untuk menyerang Iran Kamis malam (20/6). Dia ingin membalas. Sebab, Iran menembak jatuh drone (pesawat pengintai tanpa awak) Global Hawk milik AS pagi harinya.
Namun, setelah berdiskusi panjang dengan para penasihat keamanannya, keputusan untuk menyerang Iran itu akhirnya dibatalkan.
"Pesawat sudah di udara dan kapal-kapal sudah di posisi. Tapi, tidak ada misil yang ditembakkan ketika ada perintah untuk mundur." Demikian bunyi laporan The New York Times yang mengutip salah seorang pejabat senior AS.
BACA JUGA: Donald Trump: Iran Pelakunya!
Target serangannya, antara lain, radar dan sistem pertahanan udara milik Iran. Rencananya balasan itu dilakukan sebelum subuh kemarin, Jumat (21/6) untuk meminimalkan korban jiwa, baik dari kalangan militer maupun sipil.
Trump membatalkan perintah itu setelah salah seorang petinggi Pentagon memperingatkan bahwa serangan bakal mengakibatkan meningkatnya ketegangan. Risiko keamanan pasukan AS yang ditempatkan di wilayah Timur Tengah bakal meningkat.
Associated Press melaporkan hal serupa dengan detail berbeda. Versi AP, justru Pentagon yang memberikan saran untuk menyerang balik. Namun, Trump menolak setelah rapat dengan para petinggi kongres dan penasihat keamanan.
"AS tak punya keinginan untuk perang dengan Iran," ujar Kepala House of Representatives Nancy Pelosi yang tak mendukung serangan balik.