Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

ASEAN & Australia Bahas Laut China Selatan, Tiongkok Sampaikan Peringatan

Rabu, 06 Maret 2024 – 23:44 WIB
ASEAN & Australia Bahas Laut China Selatan, Tiongkok Sampaikan Peringatan - JPNN.COM
Peta wilayah Laut China Selatan (LCS). Ilustrasi: The Economist

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menanggapi deklarasi bersama ASEAN-Australia tentang Laut China Selatan dengan menyatakan bahwa situasi di perairan yang dipersengketakan sejumlah negara tersebut secara umum stabil.

"Situasi di Laut China Selatan secara umum stabil. Posisi Tiongkok mengenai masalah Laut China Selatan sangat jelas dan konsisten karena kami akan tetap berkomitmen untuk menangani perselisihan dengan baik melalui dialog dan konsultasi dengan negara-negara terkait," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Rabu.

Hasil dari KTT ASEAN-Australia pada 6 Maret 2024 adalah deklarasi bersama yang menyebutkan "Kami mendorong semua negara untuk menghindari tindakan sepihak yang membahayakan perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan. Kami menyadari manfaat menjadikan Laut China Selatan sebagai lautan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran."

Deklarasi itu disampaikan menyusul insiden tabrakan kapal antara penjaga pantai Filipina dan penjaga pantai Tiongkok di perairan dekat karang Ren'ai Jiao Laut China Selatan pada Selasa (5/3) sehingga memicu ketegangan baru.

Ada empat anggota ASEAN yaitu Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam yang berselisih dengan Tiongkok dalam urusan klaim di Laut China Selatan.

"Kami ingin bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk menerapkan Deklarasi Perilaku Para Pihak (DOC) di Laut Cina Selatan secara penuh dan efektif, mengintensifkan konsultasi mengenai kode perilaku di Laut Cina Selatan dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Mao Ning menambahkan.

Mengenai insiden yang terjadi di dekat Ren'ai Jiao pada 5 Maret, Mao Ning mengatakan hal itu terjadi karena Filipina melanggar kedaulatan teritorial serta hak dan kepentingan maritim Tiongkok.

"Tiongkok mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan hukum. Operasi kami bersifat profesional, terkendali, dapat dibenarkan, dan sah sehingga tanggung jawab atas insiden ini sepenuhnya berada di tangan Filipina," ungkap Mao Ning.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menanggapi deklarasi bersama ASEAN-Australia tentang Laut China Selatan

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News