Asep Urip, Si Guru Ngaji yang Mau Menikah, Sempat Ditangkap Densus 88
Dari seorang warga lainnya, Yayan, mengaku hanya melihat Zaenal saat melaksanakan salat Jumat saja. ”Pas salat Jumat saja,” terangnya.
Menurutnya, keluarga Asep Urip, Minggu sore, ke Jakarta. Mereka menjemput anaknya. Karena menurut informasi yang diterimanya, Asep Urip tidak terbukti terlibat aksi terorisme. ”Katanya tadi Ceu Ikah (keluarga Asep Urip) sama keluarganya minjem mobil mau ke Jakarta. Menjemput Asep,” terangnya.
Minggu sore, Densus 88 Antiteror membebaskan Asep Urip (31), warga Babakan Nanggerang, Singkup, Purbaratu, Kota Tasikmalaya kemarin siang. Sebelumnya, dia ditangkap bersama Zeanal (35), pria asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsesl) saat menggunakan motor di Purbaratu, Jumat sore (18/12). Namun karena tidak terbukti terlibat dalam kasus terorisme, polisi membebaskan Asep.
Minggu siang, pihak keluarga Asep menjemput pengajar mengaji itu ke Jakarta. Itu diketahui ketua RT setempat Muklis (60) dan tetangganya. Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Asep Saepudin pun mengetahui soal pembebasan Asep Urip.
AKBP Asep mengatakan informasi yang didapatkannya Asep Urip sudah dibebaskan karena baru sebatas dugaan saja. Adapun Zaenal saat ini masih proses pemeriksaan dengan status yang belum bisa dipastikan. "Kalau yang satu (Zeanal) masih pemeriksaan," ujarnya.
Penangkapan Asep Urip dan Zaenal, sebelumnya, kata AKBP Asep setelah Densus 88 menangkap dua orang lainnya yang diduga teroris di Majenang, Jateng. "Dua orang itu sebelum ditangkap habis dari pesantren itu juga," ungkapnya.
Ketua RT 02/04 Kampung Babakan Nanggerang, Singkup, Purbaratu Mukhlis mendapatkan informasi bahwa orang tua Asep Urip kemarin sore tidak berada di rumahnya. Mereka berangkat ke Jakarta untuk membawanya pulang Asep Urip. "Kalau Asep katanya bebas, nggak tahu kalau yang satunya lagi," tuturnya.
Muklis mengaku meski Asep Urip dan Zaenal ditangkap Jumat sore, dia baru mengetahui kejadian tersebut Sabtu pagi. Itu pun informasinya dari warganya.