Asep Urip, Si Guru Ngaji yang Mau Menikah, Sempat Ditangkap Densus 88
Saat Asep Urip dan Zeanal ditangkap, kata Mukhlis, warganya mendengar suara ledakan. Tiga kali. Diduga itu tembakan peringatan. "Tembakan peringatan saja," ungkapnya.
Saat itu, Asep Urip dan Zeanal, kata dia, yang bermukim di Kampung Babakan Nanggerang akan mengikuti pengajian di wilayah Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. "Katanya mau pengajian ke Cigeureung," terangnya.
Asep Urip, kata Mukhlis merupakan warga asli di Babakan Nanggerang. Dia sempat mondok di luar Jawa Barat. Sesudah lulus, dia pulang kampung dan mengajar ngaji di pesantren yang ada di kampungnya.
Di matanya, Asep Urip warga yang baik. Dia aktif bersosialisasi dengan masyarakat. Mukhlis pun mengaku antara percaya dan tidak saat pemuda itu ditangkap Densus karena dugaan teroris. "Ya saya mah nggak tahu, karena dia biasa-biasa saja," terangnya.
Beda halnya dengan Zaenal. Sepengetahuannya, pria itu baru datang sekitar 6 bulan lalu ke kampungnya. Asalnya Makassar, Sulawesi Selatan. Tujuannya ke Kampung Babakan Naggerang karena ingin memperdalam ilmu agama. Muklis tidak begitu mengenal Zaenal karena pria tersebut jarang bergaul dengan masyarakat. (radartasikmalaya/adk/jpnn)