Aset BTN Capai Rp306 Triliun
Tercatat hingga akhir Desember 2018 total aset emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini mencapai Rp306,4 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp261,4 triliun.
Pertumbuhan aset ini mencapai 17,24 persen atau berada di atas rata-rata industri yang tercatat 9,21%.
Sementara itu kredit dan pembiayaan yang diberikan tercatat mencapai Rp237,8 triliun, meningkat dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp198,9 triliun. Kredit dan pembiayaan ini tumbuh 19,48%.
"Angka tersebut jauh diatas rata-rata pertumbuhan yang dicatatkan industri sebesar 11,75%. Melesatnya kredit Bank BTN didorong oleh Program Satu Juta Rumah yang berhasil mendongkrak kinerja kredit perumahan," paparnya.
Dijelaskan Maryono, BTN telah memiliki profile bisnis yang jelas, di mana 80% portfolio kredit BTN merupakan kredit konsumer dengan profile 90% merupakan kredit perumahan (KPR) yang menjadi core business perseroan sejak tahun 1974.
Porsi KPR ini terbagi 56% merupakan KPR subsidi dan sisanya 44% adalah KPR nonsubsidi. Sementara untuk bersaing dengan pasar, 20% sisanya dialokasikan untuk kredit komersial.
Kinerja kredit BTN tersebut mendorong perseroan menjadi pemimpin pasar di segmen KPR dengan menguasai 39,35% persen pangsa pasar KPR di Indonesia, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat 37%.
"BTN tetap menjadi pemimpin pasar KPR dengan pangsa pasar lebih baik dari tahun sebelumnya," tuturnya.