Aset Rp 77,4 Triliun, BSM Tak Hanya Kejar Untung
”Padahal, kondisi perbankan syariah sedang agak terpuruk selama dua tahun terakhir. Kami jarang promosi atau iklan juga,” katanya.
Hal tersebut disebabkan perseroan sudah tidak lagi mengejar volume, namun profitabilitas dan kualitas.
Kebijakan itu dilakukan guna menekan rasio non performing fund (NPF) atau rasio pembiayaan bermasalah.
”Pembiayaan enggak agresif karena hati hati. NPF kami saat ini sudah 5,48 persen dari sebelumnya tujuh persen dan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) makin membaik," kata dia.
Oleh karena itu, perseroan tidak ingin berkompetisi secara konvensional dalam memperkuat kinerja.
”Kami ingin mengedepankan peran BSM ke masyarakat. Kami enggak hanya kejar profit. Namun, seberapa besar kami bisa membina lingkungan kami,” tambahnya.
BSM pun optimistis bisa mengantongi total aset sebesar Rp 80 triliun pada akhir 2016.
”Dua bulan terakhir, jumlah tabungan, giro dan deposito kami bertambah signifikan,” ujarnya. (ers)