Asman Apresiasi Upaya Kemenristekdikti Mereformasi Birokrasi
"SISTer memuat data berbasis portofolio dosen. Dengan SISTer, dosen diberi kuasa dan tanggung jawab atas datanya sendiri, termasuk untuk memperbarui data karena sitem ini sudah terintegrasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti). Di sisi lain, kami dapat melihat wajah dosen Indonesia secara komprehensif," sebutnya.
Pengembangan SISTer dalam waktu dekat, lanjut Dirjen Ghufron, akan diintegrasikan dengan sejumlah layanan seperti perubahan data dosen, PAK, sertifikasi dosen, Beban Kerja Dosen (BKD), dan beasiswa.
Oleh sebab itu, Ghufron mengimbau kepada perguruan tinggi untuk melekukan instalasi SISTer. Adapun hingga saat ini sudah ada 613 perguruan tinggi yang meng-install, dan terus bertambah setiap harinya.
"SISTer merupakan salah satu terobosan dalam rangka peningkayan layanan di Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti. Kami percaya bahwa pendidikan tinggi di masa depan membutuhkan sistem terintegrasi seperti ini. Kami juga sedang mengembangkan agar SISTer dapat terintegrasi dengan SINTA," beber Ali Ghufron.
Selain meningkatkan pelayanan, Direktorat Sumber Daya Iptek Dikti memiliki sejumlah program unggulan bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia, di antaranya World Class Professor (WCP), Short Course, Diaspora, Riset Pro, PMDSU, BUDI, dan lain-lain. (esy/jpnn)