Asnan, Tukang Becak Pemilik Rp 48 Juta di Kresek
Dia ingin sekali memiliki sebuah warung atau toko kelontong. Penghasilan mengayuh becak yang tak menentu dia kumpulkan.
Saat dirasa sudah banyak, dia menggulung uang itu dengan karet. Lalu, menyimpannya dalam kresek. Uang itu diletakkan di kotak bawah kemudi becak.
Becak tersebut merangkap rumah bagi Asnan. Tempat duduk selebar 1 meter dari busa itu berubah menjadi tempat tidur saat sepi penumpang. ''Saya juga jadi pelayan (tukang antar barang, Red) di bank daerah Gubeng," katanya.
Terkadang Asnan tidur di bangku sebuah toko kelontong tempat dia biasa mangkal, Jalan Tambaksari, Kecamatan Tambaksari.
"Tidur di toko Pak Suwaji," ujarnya.
Biasanya Asnan dimintai tolong untuk mengantarkan berkas atau barang dari sebuah bank.
Dari sana dia mendapat penghasilan tambahan. "Ngantarnya ya pakai becak," katanya.
Asnan kini semestinya bisa menikmati hasil kerja kerasnya sekaligus mewujudkan cita-citanya untuk memiliki warung.