Assalamualaikum, Bocah Itu Teler Bukan karena Permen Susu
jpnn.com, JAKARTA - Barangkali di grup-grup WhatsApp Anda juga masuk pesan kewaspadaan soal permen susu yang mengandung narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya).
Sebab, belakangan ini grup-grup WhatsApp kebanjiran pesan permen susu narkoba yang ditemukan di Banyumas.
Isi pesan soal permen susu itu berbunyi seperti ini. ’’Assalamualaikum. Ini ada informasi dari teman dokter. Anaknya bidan di Banyumas makan permen susu, terus tiga hari gak mau makan, ngefly. Disarankan teman dokter di Purbalingga untuk membawa permen tersebut ke BNN. Ternyata hasilnya positif mengandung narkoba jenis benzodiazepin. Ini permennya.’’
Pesan tersebut disertai gambar permen susu yang kemasannya didominasi warna biru dan bermerek Pindy Susu.
Kejadian yang digambarkan dalam pesan itu memang benar. Tetapi, penyampaiannya terjadi disinformasi. Permen susu tersebut tidak mengandung narkoba.
Memang ada anak yang sakit setelah makan permen tersebut. Inisialnya MHK berusia 4 tahun asal Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas.
Sakit yang diderita MHK sebenarnya hanya batuk. Itu mungkin terjadi karena MHK terlalu banyak memakan permen.
Dia memakan delapan butir permen. Sedangkan temannya yang lain, yang rata-rata mengonsumsi dua butir permen, tidak mengalami masalah itu.