Astrid Aprilia Dikenal Anak Pendiam
jpnn.com, REJANG LEBONG - Astrid Aprilia (15), siswi SMA Negeri 2 Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang jasadnya ditemukan tinggal tengkorak, dikenal sebagai anak pendiam.
"Anaknya itu pendiam dan anak yang baik, walaupun dia baru sekitar tiga bulan sekolah di SMA Negeri 2 Rejang Lebong," kata Jumari, guru bidang olahraga di SMA Negeri 2 Rejang Lebong, Minggu (26/1).
Kendati belum lama mengenal korban, ujar Jumari, karena Astrid baru menginjak kelas X atau kelas 1 SMA, namun teman-teman sekelasnya menyebut Astrid sebagai anak yang baik dan mereka merasa kehilangan mengingat tingkat keakraban sekolah itu begitu tinggi.
Dia berharap pelaku pembunuhan terhadap siswinya itu bisa dihukum berat. "Bisa terungkap semuanya," katanya.
Nurhayati (65), nenek korban yang selama ini merawat dan membesarkannya sejak kecil, saat ditemui di bedengan Gang Palm RT 8, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Curup Timur mengatakan Astrid di rumah tidak banyak bicara.
"Anaknya pendiam, kalau pulang sekolah langsung masuk rumah dan kalau pergi juga selalu pamit," ujar dia.
Kendati pihak kepolisian saat ini sudah menemukan tengkorak kepala manusia yang diduga cucunya itu, namun Nurhayati belum yakin jika itu adalah cucunya dan masih akan menunggu hasil tes DNA yang dilakukan pihak kepolisian setempat.
Sebelumnya, petugas Polres Rejang Lebong menemukan tengkorak manusia diduga Astrid Aprilia pelajar SMAN 2 Rejang Lebong yang dinyatakan hilang pada 8 November 2019 lalu.