Asyik Nonton, Lupa Jualan
Perang dagang tidak akan dimenangkan salah satu. Bisa-bisa dua-duanya rugi. Begitulah hukumnya.
Tapi ekonomi Amerika lagi baik-baiknya. Saat ini. Terutama oleh kebijakan potong pajak Presiden Donald Trump. Yang gila-gilaan itu. Dari 32 persen tinggal 21 persen.
Investasi mengalir masuk. Modal kembali pulang ke AS. Minggu lalu ada iklan satu halaman di koran utama: groundbreaking pabrik kertas baru. Kertas jenis corrugated. Untuk boks kirim barang itu. Senilai Rp 25 triliun. Industri kotor pun mulai berani kembali pulang.
Perusahaan Amerika tidak perlu lagi buka kantor di negara lain. Seperti di Singapura. Yang tujuannya, dulu, hanya untuk hindari pajak tinggi di negaranya. Jenis kantor seperti itu tidak ada lagi urgensinya.
Dolar AS terus menguat. Sampai rupiah ikut termehek-mehek. Di saat ekspor kita loyo. Dan impornya sesemangat 45.
Ekonomi Tiongkok juga sangat baik. Kwartal pertama tahun ini tumbuh 6,8 persen.
Dalam waktu dekat ini Perdana Menteri India ke Tiongkok. Sampai dua kali. Negara berpenduduk 1,3 miliar itu mulai mesra dengan negara berpenduduk 1,1 miliar. Dua negara bertetangga. Yang ekonominya sama-sama lagi baik.
Tiongkok juga lagi mesra dengan tetangganya di utara: Rusia. Bahkan juga dengan Jerman.