ATSI Dukung Rencana Pitalebar Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mendukung implementasi Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) atau Indonesia Broadband Plan 2014-2019 yang digagas Bappenas bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
“ATSI sangat mendukung upaya implementasi penggunaan jaringan broadband untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat Indonesia,” ujar Ketua Umum ATSI Alexander Rusli dalam keterangan resminya, Kamis (16/10).
Dalam dokumen RPI 2014-2019, pitalebar didefinisikan sebagai akses internet dengan jaminan konektivitas selalu tersambung (always on) dan memiliki kemampuan mengirim suara, gambar, dan data dalam satu waktu (tripple-play) dengan kecepatan minimal 2 Mbps untuk akses tetap (fixed) dan 1 Mbps untuk akses bergerak(mobile).
ATSI melihat RPI ini mencakup segala aspek terkait pembangunan telekomunikasi informatika nasional dan sejalan dengan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
Secara khusus, rencana tersebut juga selaras dengan kerangka perumusan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).
Dalam acara peluncuran, Ketua Umum ATSI, Alexander Rusli menerima langsung dokumen Rencana Pitalebar Indonesia 2014 – 2019 dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana.
Alex mengatakan, akses pitalebar ini harus dapat dinikmati secara merata oleh penduduk secara affordable. Khusus untuk daerah-daerah tertentu, Alex berharap pemerintah bisa terlibat aktif sehingga pembangunan broadband ini dapat dilakukan secara merata.
ATSI menilai bahwa ketersediaan pitalebar ini memang penting, mengingat penetrasi jaringan pita lebar di Indonesia masih terbilang minim. Alex merujuk pada data yang menyebutkan bahwa tahun 2013, penetrasi fixed broadband baru mencapai 5% dari total populasi.