Atut Gagal jadi Saksi Kasus Teror SMS
Kamis, 28 Juni 2012 – 10:03 WIB
”Ibu Atut katanya mau dipodaran (dibunuh, Red). Kalau Gubernur mau bangun gereja, paehan dia (saya bunuh, Red). Saya lupa nomor HP-nya, tapi dari nomor XL dengan angka belakangnya 6,” tambah Linda juga.
Dia juga mengungkapkan saat dirinya menyampaikan dua SMS tersebut, gubernur juga mengaku mendapat SMS serupa melalui nomor pribadinya. ”Saya coba hubungi dua kali, tapi tidak aktif. Saya mau tanya apa alasannya mengirim SMS seperti itu,” ujarnya seraya menambahkan kalau SMS mengenai rencana Ratu Atut mengizinkan pembangunan gereja di Kabupaten Pandeglang merupakan black campaign karena saat itu masih suasana Pemilukada Banten.
”Jelas tersinggung, karena SMS itu bisa memengaruhi masyarakat,” tandasnya.
Lebih jauh Linda juga mengatakan bahwa SMS tersebut sangat menghina Gubernur Banten karena ada kata-kata kotor. ”Berkata langsung beliau tidak, tapi secara ekspresi jelas Ibu Atut tersinggung dan terancam,” tegasnya juga.