Australia Dihadapi Ancaman Gangguan Listrik Pada Musim Panas di Tahun Ini
Dr Paul Bannister, pakar efisiensi energi dari perusahaan jasa konsultasi Delta Q mengatakan kondisi listrik di Australia akan jadi kritis dalam beberapa bulan ke depan.
'Blackouts', atau padam listrik bisa terjadi bila infrastruktur yang ada tidak bisa memenuhi permintaan.
Menurut Dr Bannister, jika terjadi lonjakan permintaan, maka penyedia energi harus memutuskan memilih beberapa kawasan untuk dipadamkan aliran listriknya.
"Dengan semakin banyak orang yang bekerja dari rumah, beban akan lebih tinggi di kawasan perumahan," kata Dr Bannister.
"Namun di kawasan komersial tidak akan terjadi penurunan penggunaan listrik, karena sebagian besar gedung perkantoran di pusat kota masih beroperasi normal."
Beberapa perusahaan besar di Australia, seperti perusahaan telekomunikasi Optus sudah menerapkan kebijakan jaga jarak per lantai di kantor pusat di Sydney, sehingga hanya 50 persen karyawan yang bisa bekerja di kantor.
Sementara bank ANZ sudah menempatkan 95 persen karyawan mereka untuk bekerja dari rumah sejak pandemi COVID-19 mulai Maret lalu, selain juga mengatakan sebagian karyawan tidak akan pernah kembali bekerja di kantor-kantor mereka di Sydney dan Melbourne.
"Jelas ada risiko, dengan AC hidup di rumah dan juga di area perkantoran dalam waktu bersamaan," kata Dr Bannister.