Australia Jajaki Bisnis Regasifikasi
Rabu, 18 Juni 2008 – 10:30 WIB
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Teknologi Evita Legowo mengatakan, dua pihak yang kini tengah menjajaki usaha regasifikasi adalah Dyna Gas dan LNG International Group dari Australia. ’’Mereka tadi presentasi floating storage dan regasifikasi unit,’’ ujarnya di Gedung Departemen ESDM Jakarta Selasa (17/6).
Menurut Evita, dua perusahaan asal Australia tersebut menawarkan sebuah teknologi baru di bidang regasifikasi, yakni berupa floating storage atau tanki apung.
Dengan teknologi tersebut, proyek floating storage di laut bisa diadakan lebih cepat karena tidak membutuhkan pembebasan tanah. Selain itu, kata Evita, dengan sistem floating storage, perusahaan operator bisa lebih fleksibel menempatkan storage sesuai dengan kebutuhan. ’’Jadi, nanti bisa ditempatkan di laut yang paling dekat dengan yang membutuhkan,’’ katanya.
Menurut Evita, Indonesia memang memerlukan banyak fasilitas regasifikasi unit, seiring dengan makin meningkatnya peran gas. Karena itu, tawaran kerjasama dari Australia perlu didalami. Sebab, pembangunan floating storage memang membutuhkan investasi cukup besar. Untuk kapasitas regasifikasi 200 - 800 juta kaki kubik per hari (mmscfd) paling tidak dibutuhkan USD 800 juta.
Dalam pertemuan di Kantor Menteri ESDM kemarin, hadir pula beberapa stakeholder di sektor migas, seperti Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) dan Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Migas (BPH Migas).
Selain itu, hadir pula beberapa perusahaan yang terkait dengan sektor gas seperti PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Pertamina, dan PT PLN.