Australia Ragukan Kredibilitas ABK Indonesia yang Mengaku Disuap
Perairan internasional
Sementara itu kepada ABC dua orang imigran mengaku sebenarnya masih berada di perairan internasional saat dicegat oleh patroli Australia.
Salah seorang ABK (ketiga dari kanan) mengaku diberi alat komunikasi radio oleh petugas Bea Cukai Australia. (Foto: Kiriman/istimewa)
Kedua imigran tersebut, yang berbicara campuran bahasa Inggris dan bahasa Indonesia seadanya, mengatakan perangkat GPS di perahu saat itu menunjukkan bahwa posisinya berada di perairan internasional.
Salah seorang imigran, Abdul Maliq Mollah, satu-satunya warga asal Rohingya di antara 65 penumpang, menanyakan mengapa patroli Australia mencegat dan mengusir mereka.
"Saya ingin tanya, kami masih di perairan internasional, bukan di wilayah Indonesia atau Australia, mengapa mereka menangkap kami," kata Maliq kepada ABC.
Ia mengaku sebenarnya perahu mereka tidak mencoba masuk ke perairan Australia, namun tetap dicegat.