Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Australia Rasa Syria, Imigran Timur Tengah Keluhkan Lockdown Ketat di Sydney

Rabu, 11 Agustus 2021 – 12:30 WIB
Australia Rasa Syria, Imigran Timur Tengah Keluhkan Lockdown Ketat di Sydney - JPNN.COM
Gedung Opera Sydney. Foto: Reuters

jpnn.com, SYDNEY - Di atas pasir Pantai Bondi, kawasan elite di pinggiran Sydney, para peselancar dan pejalan kaki berdesakan mencari ruang, sementara pejoging memadati kawasan pedestrian dan penyuka kebugaran berkerumun di sekitar peralatan olahraga publik.

Ke arah barat, di mana wabah COVID-19 terbesar muncul, toko-toko yang tutup tampak di jalan-jalan yang kosong ketika sejumlah kawasan migran terbesar di Australia menjalani lockdown ketat dan dijaga polisi dan tentara.

Sekitar tiga perempat dari hampir 5.000 kasus aktif di negara bagian New South Wales berasal dari sembilan distrik di Sydney, kawasan urban yang terentang sepanjang 12 km arah barat daya Sydney Harbour Bridge ke kaki-kaki bukit di Blue Mountains.

"Masyarakat di sini benar-benar berjuang sekarang dan mereka merasa ada standar ganda," kata Bilal El-Hayek, seorang anggota dewan kota yang menghabiskan sebagian besar waktunya membantu mengirim paket makanan pada orang-orang yang tak berhak mendapatkan tunjangan pandemi.

"Anda lihat foto dan video dari bagian timur, orang-orang di pantai, sementara di sini jalan-jalan sangat sepi," kata dia.

Kota terbesar di Australia itu tengah berjuang menahan wabah terburuk selama pandemi.

Namun, pembatasan lebih keras dan kebijakan lebih tegas di kawasan permukiman yang paling terdampak telah menyulut kebencian pada orang-orang paling rentan di sana.

Perasaan itu meruap sejak wabah Delta muncul di Bondi pada seorang pengemudi bandara yang tak bermasker dan belum divaksin.

Sejumlah kawasan migran Sydney, yang merupakan terbesar di Australia, menjalani lockdown ketat dan dijaga polisi dan tentara.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close