Duh, Vietnam Juga Perpanjang Lockdown di Ibu Kota
jpnn.com, HANOI - Ibu kota Vietnam, Hanoi, akan memperpanjang masa aturan pembatasan untuk pencegahan penyebaran virus corona hingga 22 Agustus, menurut laporan kantor berita Vietnam (VNA) pada Jumat.
Perpanjangan masa berlaku aturan pembatasan itu muncul setelah pihak berwenang memperingatkan adanya klaster infeksi baru yang terdeteksi di Kota Hanoi, yang berpenduduk lebih dari delapan juta orang.
Pemerintah Hanoi dalam dua minggu terakhir memerintahkan warganya untuk tinggal di rumah dan menghentikan semua kegiatan yang tidak penting. Namun, peningkatan kasus COVID-19 tiga kali lipat telah mendorong kota itu untuk memperpanjang masa aturan pembatasan saat ini, yang akan berakhir pada Sabtu (7/8).
Hanoi melaporkan 21 kasus baru COVID-19 pada Jumat dan telah mencatat hampir 1.600 kasus sejak akhir April, menurut data resmi pemerintah.
Walaupun jumlah kasus masih relatif rendah, pihak berwenang Vietnam waspada setelah virus corona varian Delta yang sangat menular telah mendorong peningkatan COVID-19 di seluruh negeri menjadi total 189.000 kasus.
"Risikonya masih tinggi dengan terdeteksinya terus-menerus klaster-klaster infeksi baru, dan banyak di antara klaster itu sumber asalnya tidak diketahui," kata kementerian kesehatan Vietnam setelah ada pengumuman dari Hanoi tentang perpanjangan masa pembatasan sosial.
Secara nasional, sekitar sepertiga dari 63 kota dan provinsi di Vietnam berada di bawah pembatasan ketat virus corona ketika negara itu berjuang untuk mengatasi wabah terburuknya sejauh ini.
Program vaksinasi di Hanoi masih dalam tahap awal. Sekitar 1,1 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di kota berpenduduk 8,5 juta orang itu, tetapi hanya 74.000 orang yang telah divaksin secara penuh.