Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Australia Rasa Syria, Imigran Timur Tengah Keluhkan Lockdown Ketat di Sydney

Rabu, 11 Agustus 2021 – 12:30 WIB
Australia Rasa Syria, Imigran Timur Tengah Keluhkan Lockdown Ketat di Sydney - JPNN.COM
Gedung Opera Sydney. Foto: Reuters

Bagian barat Sydney, di mana tiga perempat penduduk di pinggiran kota lahir di negara lain, menyumbang sekitar 7 persen pada ekonomi nasional senilai 1,6 triliun dolar Australia (sekitar Rp17.273,9 triliun), dari sektor logistik dan produksi, kata asosiasi industri Business Western Sydney (BWS).

Sebelum penguncian, tiga perempat dari 1 juta pekerja di kawasan itu meninggalkan permukiman mereka setiap hari untuk bekerja.

"Banyak dari pekerja ini telah berubah dari orang yang mendapat gaji jadi orang yang antre mendapatkan bantuan untuk pertama kali dalam hidup mereka," kata Direktur Eksekutif BWS David Borger.

Pemerintah negara bagian telah mengatakan mereka akan membolehkan 800.000 buruh konstruksi di bagian barat kembali bekerja setelah divaksin lengkap.

Namun dengan pasokan vaksin yang terbatas dan perubahan saran medis vaksin bagi yang berusia di bawah 40 tahun, kurang dari seperenam penduduk muda Australia yang telah divaksin lengkap, data pemerintah menunjukkan.

Setelah mengalami ledakan sektor konstruksi di 20 bulan pertama pandemi, Brickworks Ltd, pembuat bata terkemuka di Australia yang membuat 1 juta bata per hari, mengatakan mereka menutup dua pabriknya di Sydney barat setelah lockdown menurunkan 80 persen permintaan.

"Jika Anda berpikir mencari tempat untuk menumpuk 800.000 bata sehari, akhirnya kita akan sampai pada titik di mana pekarangan kita penuh," kata Direktur Pelaksana Lindsay Partridge lewat telepon.

"Kami tak punya pilihan, kami harus bekerja secara luring."

Sejumlah kawasan migran Sydney, yang merupakan terbesar di Australia, menjalani lockdown ketat dan dijaga polisi dan tentara.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News