Awalnya Dokter Mengira Dakota Harus Dirawat di IGD Akibat COVID, Tapi Ternyata Karena 'Vaping'
Namun, beberapa dokter yang percaya 'vaping' dapat membantu menghentikan kebiasaan merokok, mendesak agar laporan ini ditangani dengan penuh hati-hati.
Alex Wodak, direktur Asosiasi Pengurangan Bahaya Tembakau Australia, mengatakan EVALI adalah kondisi yang sangat spesifik yang hanya didokumentasikan di Amerika Serikat pada tahun 2019, menanggapi 'vape' yang mengandung tetrahydrocannabinol (lebih dikenal sebagai THC) dari ganja dan vitamin E asetat yang membuat orang ketagihan.
"Gejalanya [yang terperinci dalam laporan] adalah Sindrom Gangguan Pernafasan Akut, kondisi yang memiliki 20 hingga 30 kemungkinan penyebabnya, seperti infeksi atau alergi," kata Dr Alex.
Namun, penulis laporan MJA mengatakan tidak semua pasien dengan EVALI menggunakan produk vaping dengan kandungan vitamin E.
Sekitar 15 persen pasien EVALI dilaporkan hanya menggunakan produk yang mengandung nikotin.
Eli Dabscheck, seorang dokter pernapasan di Rumah Sakit Alfred di Melbourne, mengatakan laporan kasus tersebut jelas memenuhi definisi EVALI yang ditetapkan oleh Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Dokter Eli mengatakan seorang anak berusia 15 tahun yang dilarikan ke rumah sakit dengan gejala Dakota "sangat tidak biasa".
Makin banyak anak muda yang 'vaping'
Dokter Jancey, dari Curtin University, mengatakan sejak tahun 2013, penggunaan rokok elektrik di Australia telah meningkat secara signifikan, dua kali lipat pada usia 14-17 tahun dan hampir tiga kali lipat di kelompok usia 18 hingga 24 tahun, sementara tingkat merokok telah menurun.