Ayo Dukung Ibu Menyusui!
Menurut Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Ir. Dodi Izwardy menjelaskan, pemberian ASI eksklusif pada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun dengan makanan pendamping ASI, memiliki kontribusi yang besar terhadap masa emas dan daya tahan bayi.
Anak yang diberi ASI eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara optimal (khususnya pertumbuhan otak). Pemberian ASI hingga 2 tahun kepada anak juga berhubungan dengan periode 1000 hari pertama dalam kehidupan atau disebut periode emas (golden Period).
Hal ini dikarenakan periode awal kehidupan juga disebut periode sensitive, yaitu didasarkan pada masa kehamilan (janin) sampai anak usia 2 tahun terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain.
Di sisi lain anak yang tidak menyusui cenderung mudah sakit karena tidak menerima ASI.
Hasil riset (Dundaroz et al 2002, UK Childhood Cancer Investigation 2001, Bener 2001, Daniels 2002, Svanborg 2003)) membuktikan, anak yang diberikan ASI akan tumbuh lebih sehat, meminimalisir infeksi gastrointestinal (usus atau perut), ASI menurunkan 40 persen terjadinya diare pada bayi, 16,7 kali lebih jarang terkena radang pneumonia atau paru, 16 kali lebih jarang dirawat di rumah sakit, 6 hingga 8 kali lebih jarang menderita kanker anak (leukemia limphositik, neuroblastoma, lymphorma maligna), mengurangi risiko asma hingga 50 persen.
ASI juga mencegah terjadinya alergi termasuk aczesma, alergi makanan dan alergi pernafasan selama masa anak-anak. Anak ASI terbukti 16 kali lebih jarang dirawat di rumah sakit. Anak ASI juga tumbuh lebih pandai.
Sementara itu, keuntungan menyusui bagi ibu, yakni mengurangi pendarahan pasca-melahirkan, mengurangi kekurangan darah karena kurang kadar zat besi, mengurangi risiko kanker payudara dan kanker indung telur, mengurangi pengeroposan tulang dan diabetes, memberikan KB alami.
Pemberian ASI akan membantu ibu mengembalikan berat badan setelah melahirkan.