Azis Syamsuddin: PON Papua Bukan Sekadar Prestise, tetapi Sejarah yang Ditunggu
"Ini menjadi catatan sejarah, sejak kali pertama PON 1948 di Solo. Kebanggaan itu makin komplet rasanya dengan adanya raihan prestasi baru, ada rekor baru di setiap gelanggang olahraga," harap Azis.
Wakil ketua umum Partai Golkar itu juga berharap pemerintah pusat khususnya Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua mampu bekerja maksimal dalam membantu kelancaran pelaksanaan.
Menurut dia, tentunya tidak hanya sebatas venue, fasilitas pendukung maupun sarana lainnya.
Namun, ada banyak hal seperti dari sisi kualitas penyelenggaraan, sampai jaminan harga tiket tidak melonjak.
"Semua ini harus dipertimbangkan. Karena (PON Papua) akan menyedot animo publik dari penjuru nusantara," jelas Azis.
Di sisi lain, Azis juga mengharapkan masyarakat di Bumi Cenderawasih dapat berpartisipasi menyukseskan penyelenggaraan ajang olahraga tersebut dengan turut menjaga kondisi keamanan di wilayah setempat.
"Keamanan PON bukan saja tanggung jawab TNI dan Polri, namun merupakan tanggung jawab masyarakat di Bumi Cenderawasih. Saya yakin semangat ini pun tumbuh dari anak-anak bangsa di Papua," terang Azis.
Berdasar dialog, informasi yang berkembang, dan pandangan mata di lapangan, Azis menilai tak ada lagi keraguan dalam pelaksanan PON.