Ba'asyir Batal Bebas, Keluarganya Kecewa dengan Sikap Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Polemik pembebasan Abu Bakar Ba’asyir dari masa hukuman di LP Gunung Sindur, Bogor masih bergulir. Penyebabnya adalah pemerintah yang awalnya hendak membebaskan terpidana terorisme itu dengan alasan kemanusiaan, ternyata membatalkannya.
Keputusan pemerintah itu membuat keluarga Ba’asyir kecewa. Salah satu putranya, Abdul Rahim Ba’asyir mengatakan hingga sampai saat ini belum ada kejelasan soal pembebasan ayahnya.
"Kami tanyakan bagaimana keputusannya soal Ustaz Abu Bakar Ba'asyir ini. Lapas juga masih menunggu keputusan pimpinan di atasnya. Jelas kalau begitu kami berkesimpulan, hari ini Rabu tanggal 23 Ustaz Abu Bakar Ba'asyir belum bisa pulang," kata Rohim.
Lebih lanjut Rohim menuding menteri terkait tidak tegas dalam menyikapi pembebasan Ba’asyir. Apalagi pemerintah yang sebelumnya menyebut Ba’asyir bakal bebas murni, belakangan direvisi menjadi bebas bersyarat.
"Satu hal yang mesti kami tegaskan, bahwa ada perubahan dari apa yang disebutkan di awal. Lobi yang dilakukan Prof Yusril saat itu kepada presiden adalah untuk memberikan pembebasan murni, bukan pembebasan bersyarat," jelasnya.
Sebelumnya Menko Polhukam Wiranto menyatakan, pemerintah perlu melakukan kajian mendalam soal rencana pembebasan Ba'asyir. Menurutnya, rencana pembebasan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo itu akan dibahas oleh presiden dan para menteri terkait.
"Jadi presiden tidak boleh grasah-grusuh serta-merta memutuskan. Tapi perlu pertimbangan aspek-aspek lainnya," kara Wiranto di kantornya, Senin (21/1) malam.(jpc/jpg)