Baby Rivona, Pengidap HIV/AIDS yang Getol Berjuang Semangati Teman Senasib
Lega, Anak Tak Tertular meski Suami PositifJumat, 28 Oktober 2011 – 00:08 WIB
Baby mencontohkan pengalaman dirinya. Di tengah aktivitas advokasi ODHA di Medan, dirinya bertemu soulmate-nya di Medan. Dia mengetahui bahwa calon suaminya tersebut positif HIV. Namun, mereka tetap memutuskan untuk menikah pada 2006. "Saat lagi ngobrol-ngobrol itu, kami bercanda gimana ya kalau kita punya anak," ujarnya lantas terkekeh.
Suami Baby sempat khawatir. Sebab, virus di tubuh mereka bisa ikut bermigrasi kepada anaknya. Sang suami cemas si anak akan kaget dan down begitu lahir membawa virus mematikan tersebut. "Saya justru santai. Di luar negeri, anak-anak positif HIV tetap bisa hidup sampai usia 20-an tahun. Sekarang juga ada ARV yang berbentuk sirup," jelas lulusan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Bandung pada 1994 tersebut.
Mereka berdua akhirnya bersepakat untuk memiliki keturunan. Namun, mereka berusaha agar anaknya tidak ikut-ikutan positif HIV. Sebelum hamil, Baby rutin menjalani terapi ARV. Dia juga terus menjaga kondisi tubuhnya agar terhindar dari penyakit-penyakit yang bisa menimbulkan infeksi.