BACALAH! Sejarah Penyusunan Al Quran
Seperti dirawikan Anas bin Malik dalam Bukhari dan Muslim, “yang mengumpulkan Quran pada masa Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam empat orang. Semua dari Ansar. Ubai bin Ka’b, Mu’az bin Jabal, Zaid bin Sabit dan Abu Zaid.”
Menurut Imam Malik, penyusunan Quran itu didasarkan pada apa yang pernah mereka dengar dari Rasullullah.
“Kami di tempat Rasulullah Sallallahu alaihi wasalam menyusun Quran dari lempengan-lempengan,” kata Zaid.
Maksudnya, menyusun ayat-ayat yang terpisah-pisah dalam surah-surah lalu dikumpulkannya dengan petunjuk dari Rasulullah.
“Dalam salat dan di luar salat Rasulullah sering membaca surah-surah itu sepenuhnya. Di antaranya Baqarah, Ali Imran, Nisa’, A’raf, Jinn, Najm, Rahman, Qamar dan yang lain,” tulis Muhammad Husain Haekal dalam Abu Bakr As-Siddiq: Sebuah Biografi dan Studi Analisis tentang Permulaan Sejarah Islam Sepeninggal Nabi.
Sejumlah perawi-tafsir sejarah kemudian "terlalu bersemangat" membagi pembabakan sejarah Islam dengan mengkotak-kotakan rezim siapa yang menghimpun dan menyusun Quran.
Sebagian—sumber ini paling sering direproduksi oleh para pencerita—menyebut Rezim Umar lah yang melakukannya. Versi ini bersandar pada kitab Al-Masahif karya Ibn Abi Dawud dan kitab Al Itqan fi Ulumil Quran karya As-Suyuti.
Versi lain senantiasa mencuplik doa Ali bin Abi Thalib, “semoga Allah memberi rahmat kepada Abu Bakr. Dia yang paling besar jasanya dalam mengumpulkan Quran.”