Badan Pangan Nasional Siapkan Penguatan Tata Kelola Jagung
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyiapkan rekomendasi penguatan tata kelola jagung nasional.
Upaya yang dilakukan di antaranya penataan harga jagung tingkat produsen dan penguatan peran BUMN dalam off take hasil panen.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan harga jagung yang baik di tingkat produsen dapat memotivasi petani untuk terus meningkatkan produksi jagung.
Untuk itu, pihaknya telah membangun koordinasi dengan seluruh stakeholder jagung nasional dari mulai kementerian dan lembaga terkait, gapoktan, pemerintah daerah, BUMN, pelaku usaha swasta dan koperasi guna membangun keseimbangan hulu-hilir melalui penetapan Harga Acuan Pembelian atau Penjualan (HAP) jagung, telur, dan ayam.
“Kita telah buatkan rancangan Perbadannya terkait penetapan HAP jagung, telur, dan ayam. Besaran nilai yang ditetapkan untuk tingkat peternak dan masyarakat berdasarkan harga pokok produksi yang informasinya kita peroleh dari hasil diskusi dan rembug bersama perwakilan stakeholder terkait,” ungkap Arief di Jakarta, Selasa (2/8).
Dia mengatakan upaya lain yang dilakukan untuk memperkuat tata kelola jagung nasional adalah penguatan peran BUMN dalam off take hasil panen jagung dalam rangka stabilisasi harga dari hulu ke hilir.
“Off take hasil panen oleh BUMN akan dilakukan Perum Bulog dan ID FOOD sebagai Holding BUMN Pangan,” ujar Arief.
Selain itu, optimalisasi fungsi fasilitas logistik juga akan terus didorong, terutama fasilitas dryer dan silo yang dimiliki oleh BUMN, seperti Corn Drying Center (CDC) Bulog. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat cadangan jagung nasional.