Badan Pangan Nasional Siapkan Penguatan Tata Kelola Jagung
Lebih lanjut, Arief menambahkan di samping penguatan di sektor hulu juga perlu dilakukan kolaborasi untuk memperkuat sektor hilir, melalui pemerataan pendistribusian dari sentra produksi ke wilayah-wilayah yang produktivitas jagungnya rendah.
“Penguatan konektivitas antarwilayah menjadi penting, maka perlu dilakukan revitalisasi pelabuhan di sentra produksi seperti NTB dan optimalisasi trayek tol laut,” ujarnya.
Arief menegaskan upaya ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo pada Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8).
Presiden meminta jajarannya untuk meningkatkan produksi jagung nasional, mulai dari hulu hingga ke hilir melalui sejumlah upaya mulai dari pembukaan lahan baru, intensifikasi dan ekstensifikasi lahan, hingga peningkatan pemasaran.
Baca Juga: Pengacara Keluarga Brigadir J Ajukan 2 Pertanyaan Buat Irjen Fadil Imran, Kapolri Harus Tahu
Menurut Arief, untuk mengamankan stok jagung kuncinya adalah memperkuat kolaborasi dengan seluruh stakehoder.
“Seperti pesan presiden pada HUT ke-1 NFA, di mana Badan Pangan Nasional harus terus melakukan kolaborasi bersama stakeholder lainnya di bidang pangan agar dapat mewujudkan tata kelola pangan yang kuat dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sebelumnya, NFA telah memastikan bahwa stok jagung pakan nasional sampai penghujung 2022 aman.