Bagaimana Citra SBY Setelah Menaikan BBM?
Senin, 24 Juni 2013 – 06:27 WIB
Nasib yang sama dialami Partai Demokrat. Partai yang dikomandani SBY itu dianggap paling berjasa mendorong diterapkannya BLSM. Penilaian tersebut disematkan 49,45 persen masyarakat. Sementara itu, partai-partai lainnya di luar Demokrat hanya 16,73 persen. Sisanya, sebanyak 33,82 persen, menyatakan tidak tahu/tidak jawab. "Jika BLSM disalurkan, pamor Demokrat lah yang paling bersinar menutup pamor partai politik lainnya yang juga terlihat mendukung BLSM," tegas Adjie.
Menurut dia, jika Demokrat mampu me-maintenance dengan baik situasi saat ini, program BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM bisa sangat berpengaruh terhadap electoral Demokrat pada 2014. Dia lalu mengingatkan fenomena yang sama saat Pemilu 2009. Sekitar setahun sebelumnya, pada 2008, pemerintah juga menaikkan harga BBM yang disertai dengan pemberian BLT. "Diakui atau tidak, sangat dahsyat efek BLT waktu itu," ucap Adjie.
Dia memperkirakan, seperti fenomena 2008, pemberian BLSM jika diolah dengan baik juga mampu menutup penolakan awal mayoritas publik terhadap kebijakan menaikkan harga BBM. "Dari sejumlah hasil survei kami selama ini, menaikkan harga BBM memang "musibah politik" bagi pihak yang dianggap bertanggung jawab. Tapi, memberi kompensasi berupa uang tunai adalah "berkah" bagi yang dianggap berjasa," papar Adjie.