Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bagaimana Masalah Papua Barat di Dunia Internasional Saat Ini?

Rabu, 30 Januari 2019 – 12:00 WIB
Bagaimana Masalah Papua Barat di Dunia Internasional Saat Ini? - JPNN.COM
Bagaimana Masalah Papua Barat di Dunia Internasional Saat Ini? Foto: abc.net.au

Bulan Desember lalu, polisi Indonesia mengatakan pendukung kemerdekaan Papua membunuh 19 pekerja yang sedang membangun jalan di sana.

Hari Senin, militer Indonesia mengatakan kelompok separatis melancarkan tembakan ke arah pesawat yang membawa anggota TNI dan pejabat setempat, dan menewaskan seorang tentara.

Namun sulit untuk memverifikasi kebenaran kejadian ini karenanya terbatasnya laporan media yang bebas dari kawasan dan juga terpencilnya medan kejadian.

Di tahun 2015, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Papua akan terbuka bagi wartawan asing setelah sebelumnya tertutup selama puluhan tahun, namun laporan dari wartawan asing belakangan menunjukan situasi tidak berubah banyak.

Pembasmian kultural' atau klaim berlebihan dari separatis?

Bagaimana Masalah Papua Barat di Dunia Internasional Saat Ini?
Photo: Polisi dan petugas keamanan di dekat kendaraan yang dibakar dalam kasus unjuk rasa oleh karyawan Freeport di Papua tahun 2017. (Reuters: Muhammad Yamin)

Sebuah laporan dari Fakultas Hukum Yale (sebuah univeristas ternama di AS) di tahun 2004 mengatakan pemerintah Indonesia 'telah bertindak dengan niat untuk melakukan pembasmian terhadap warga Papua Barat, pendapat yang ditentang keras oleh pemerintah Indonesia.

Para pegiat di Papua dipenjara hanya karena mengibarkan Bendera Bintang Kejora, simbol pro kemerdekaan Papua Barat dan merngatakan mereka menghadapi diskriminasi dan sering menjadi sasaran kekerasan karena menyampaikan pendapat politik mereka.

Mereka juga menghadapi sasaran penumpasan oleh militer yang digambarkan oleh lembaga HAM Human Rights Watch sebagai kasus pelanggaran HAM 'prioritas tinggi".

Jumlah perlawanan di kawasan menurun, karena jumah penduduk asli Papua menurun karena adanya program transmigrasi.

Awal pekan ini, sebuah petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 1,8 juta orang yang menyerukan adanya referendum kemerdekaan di Papua Barat telah diserahkan kepada Kepala Komisi HAM PBB Michelle Bachelet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA