Bahan Pengawet Makanan Picu Kegemukan?
Namun, kata Hotamisligil, temuan tersebut mendorong sebuah pertanyaan: bisakah konsumsi propionat dalam waktu lama menjadi faktor penyebab kegemukan dan diabetespada manusia?
Setuju dengan temuan tersebut, asisten profesor endokrinologi di Fakultas Kedokteran Mount Sinai Icahn di New York City, Emily Gallagher mengatakan bahwa bahan pengawet pada dasarnya mampu memberikan pengaruh pada proses metabolisme tubuh. Hal inilah yang diyakini berkaitan dengan kegemukan.
Hipotesis tersebut berdasar pada temuan yang didapat oleh Gallagher dan tim saat melakukan penelitian dengan tikus.
Disebutkan bahwa tikus yang diberikan propionate mengalami peningkatan hormon yang memacu hati untuk menghasilkan glukosa (gula). Seiring waktu, paparan bahan pengawet secara kronis menyebabkan tikus mengalami kenaikan berat badan dan menjadi resisten terhadap hormon insulin, di mana kedua hal tersebut merupakan awal mula diabetes mellitus.
Percobaan tak berhenti di situ. Langkah selanjutnya, propinionat disandingkan dengan plasebo untuk diuji coba pada 14 orang sehat. Dibandingkan dengan makanan plasebo, zat pengawet (propinionat) ternyata memberikan respons hormonal yang mirip seperti yang didapatkan pada percobaan mengunakan tikus.
Lantas, apakah dapat dikatakan bahwa bahan pengawet benar-benar menyebabkan kegemukan yang berujung pada diabetes?
Hingga saat ini, para ahli medis masih belum dapat memastikannya. Pasalnya, kegemukan tak hanya disebabkan oleh satu faktor saja.
Meski begitu, Anda tetap dianjurkan untuk membatasi konsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet. Karena, meski belum terbukti dapat menyebabkan kegemukan, makanan yang mengandung bahan pengawet tidak sepenuhnya aman bagi kesehatan.(NB/ RVS/klikdokter)