Bahasa Ibu Dilarang jadi Bahasa Pendidikan
Jumat, 31 Agustus 2012 – 19:26 WIB
“Belum lagi, menerjemahkan istilah-istilah teknis keilmuan ke dalam bahasa lokal. Misalnya, kata ‘menambahkan’ ada terjemahan dalam bahasa Sasak, tetapi kata ‘kurung kurawal’ belum ada,” imbuhnya.
Namun begitu, ia pun menyarankan untuk memelihara bahasa lokal karena warisan budaya dan ada sistem budaya serta sistem nilai yang terekam dalam bahasa itu. “Tetapi jangan sampai dalam ke-Indonesiaan kita ini lebih tertonjolkan persoalan heterogenitas atau keberagaman itu,” tukasnya. (cha/jpnn)