Bajak Laut Hidup Sangat Mewah di Gulf of Aden
Jumat, 31 Oktober 2008 – 02:01 WIB
’’Mereka punya uang, punya kekuatan dan semakin kuat dari hari ke hari,’’ kata Abdi Farah Juha, seorang warga yang tinggal di Garowe. Sebuah kota di Somalia. Dengan harta yang menggunung, tak heran, mereka bisa menikahi gadis paling cantik, membangun rumah megah nan besar, membeli mobil-mobil jenis terbaru, termasuk juga membeli senjata untuk keperluan “pekerjaan” atau melindungi diri sendiri. Cara berpakaian pun tak seperti “pencopet” kampungan yang dekil. Mereka gaul fesyen.
Membajak kapal dengan gaya parlente. Rata-rata USD 2 juta (sekitar Rp 21,3 miliar) mengalir kekantong mereka dari hasil uang tebusan kapal. Di negaranya sendiri, profesi bajak laut bukan pekerjaan buruk. Mereka diterima sebagaimana biasanya dalam lingkungan sosial. Usia preman laut itu sekitaran 20-35 tahun. Mereka bekerja penuh resiko demi cara mudah mendapatkan uang dan hidup bergaya.