Bali Berpotensi Jadi Pusat Kebudayaan Indonesia dan Dunia
jpnn.com, BALI - Doktor Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan RI Hasto Kristiyanto menilai Bali berpotensi menjadi pusat kebudayaan Indonesia dan dunia.
Hasto mengajak Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar terus menggali dan mengembangkan pendekatan akademis dan empiris dalam menyusun suatu strategi kebudayaan bagi Indonesia dan dunia.
"Dengan berbagai bukti autentik seperti peninggalan lontar, karya seni, tari-tarian, hingga kebudayaan Bali dalam pengertian luas, saya meyakini bahwa di Bali ini tercermin akar kebudayaan Nusantara, suatu identitas kebudayaan yang lahir dari hasil dialektika budaya nusantara dengan peradaban dunia," kata Hasto saat menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul "Teguh Indonesia Berkepribadian," di Kampus Institut Seni Indonesia, Denpasar, Selasa (28/2).
Pria asal Yogyakarta itu menyebut kebudayaan bisa menjadi modal penting di dalam membangun kemajuan Indonesia Raya. Secara empiris hal ini telah dibuktikan di Jepang, Korea, Eropa, hingga Tiongkok.
Hasto mengharapkan seluruh kampus seni di Indonesia berkolaborasi dan menyatu sehingga kelak dapat menjadi wujud kepemimpinan di bidang seni budaya Indonesia secara global.
"Saya membayangkan nantinya sebagai bagian dari kepemimpinan Indonesia bagi dunia, suatu saat dapat dibangun pusat kebudayaan dan Institut Seni Indonesia di New York, Amerika Serikat, dan di situlah gambaran kepemimpinan Indonesia di dunia pada bidang seni budaya," ucap Hasto.
Karena itu, Hasto menyebutkan ada beberapa hal yang bisa direkomendasikan terkait hal tersebut.
"Pertama, perlunya kajian akademis tentang seluruh muatan budaya Bali, dengan menggali seluruh karya sastra, falsafah, nilai, dan tradisi kebudayaan yang ada sebagai hasil dari dialektika peradaban, baik dari dalam negeri-nusantara maupun dalam titik temunya dengan peradaban dunia," kata Hasto.