Balitbang KLHK: Zylarium Bogoriense Nomor Satu Dunia
“Xylarium Bogoriense telah tercatat dalam Index Xylarium, Institutional Wood Collection sejak 1975 yang dikelola oleh International Assosiation of Wood Anatomists (IAWA),” kata Dwi saat
Dwi menjelaskan potensi keragaman hayati Indonesia yang sangat besar, dan telah terbangunnya koleksi kayu di beberapa daerah antara lain di Kebun Raya Bogor, Samarinda, dan Yogyakarta, Xylarium Bogoriense masih berada pada peringkat ke-4 dengan jumlah spesimen kayu sebanyak 67.864 spesimen setelah Belanda (125.000 spesimen), Amerika Serikat (105.000 spesimen), dan Belgia 69.000 spesimen).
Menurut Dwi, Balitbang KLHK menjalin kerja sama dengan Kemenristekdikti sejak tahun 2017 untuk mengembangkan AIKO. Alat ini dikembangkan dengan dukungan data kayu dari Xylarium Bogoriense.
AIKO merupakan inovasi dan terobosan IPTEK luar biasa, yang mampu memangkas waktu identifikasi kayu yang selama ini dilaksanakan secara manual dan memerlukan waktu 1-2 minggu menjadi hanya hitungan detik.
Hal ini sangat membantu efisiensi dan kemudian proses identifikasi jenis kayu, pengelompokkan jenis kayu perdagangan, penyelesaian konflik penentuan jenis kayu, dan pemetaan potensi jenis kayu untuk kepentingan konservasi dan pengembangan usaha. Capaian inovasi ini diharapkan dapat menjadi pemicu munculnya inovasi karya anak bangsa lainnya dalam era industri 4.0.
“Kami terus mengharapkan dukungan dan sinergi dari para pihak untuk terus memperkaya spesimen kayu dan penataan data base Xylarium Bogoriense dan aplikasi AIKO secara lebih luas,” katanya.(fri/jpnn)